Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 Oktober 2010

Honor Kader Posyandu Tergolong Rendah

Dokter Spesialis Harus Hadir Lebih Pagi di RSUD


BAUBAU-SULTRA,BP--Kader pos pelayanan terpadu (Posyandu) selama ini merasakan honor yang diberikan pihak Pemkot Baubau tergolong rendah yaitu Rp 50 ribu per bulan. Karena itu, melalui rapat pembahasan rancangan pelaksanaan APBD 2009 dengan tim anggaran Pemkot, anggota DPRD Baubau Hj Zuliati Mahyuddin mengusulkan agar honor dinaikan hingga Rp 100 ribu. 

Menurut Zuliati, kader posyandu selama ini sudah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menentukan kesehatan dan pertumbuhan Balita dan anak. Sehingga jika ada kasus kurang gizi yang menimpa sang bayi bisa cepat terdeteksi dan dicarikan solusinya.

"Sayangnya mereka tidak diberikan insentif yang cukup. Padahal hasil KAD DPRD di daerah lain, insentif atau honor untuk kader Posyandu ada yang dibayarkan bisa mencapai Rp 150 ribu," ucapnya, Sabtu (2/10).

Legislator PPP itu, juga menyoroti jam masuk besuk pasien di RSUD bagi dokter spesialis. Kata Zuliati, sebaiknya dokter spesialis masuk lebih pagi. Sehingga standar pelayanan minimal di RSUD bisa optimal.

Kepala RSUD Baubau dr Aminuddin Aumane yang hadir mewakili SKPDnya mengatakan, soal honor kader Posyandu nanti pihak Dinkes yang menjawab. Raker dengan pihak Pemkot malam itu, memang tidak dihadiri Kepala Dinkes Kota Baubau dr Sudil Baenu MM.

Sedangkan soal jam masuk dokter spesialis, dr Aminuddin mengakui di RSUD Baubau masih kekurangan tenaga dokter spesialis. Kata Aminuddin, idealnya untuk satu jenis penyakit RSUD harus memiliki tiga orang dokter spesialis. Kenyataannya di RSUD Baubau satu penyakit hanya ada satu dokter spesialis.

"Misalnya untuk penyakit anak, sampai saat ini baru saya yang bertugas. Sehingga sampai sekarang saya yang bertugas pagi, saya yang bertugas siang, dan saya yang bertugas malam. Kalau ada tiga orang, maka jadwalnya bisa dibagi tiga shift. Karena keterbatasan SDM itulah, makanya saat ini masyarakat harus maklumi," ujarnya.

Meskipun begitu, Aminuddin menegaskan, pihaknya tetap akan seoptimal mungkin melaksanakan standar pelayanan minimal di RSUD. Dia pun menyebutkan IGD dalam RSUD sekarang sudah 24 melayani masyarakat. Dokter yang standby di IGD masih dokter umum.

"Tapi tetap dalam pengawasan dokter spesialis. Makanya kalau ke RSUD masyarakat tak perlu cari dokter spesialis, dokter umum saja sudah cukup, sebab mereka akan berkonsultasi juga dengan kami bila ada tindakan medis yang tidak bisa ditangani dokter umum," terang Aminuddin (ard)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar