BAUBAU-SULTRA,BP - http://www.baubaupos.com - Komisi II DPRD Baubau bersama tiga SKPD akan melakukan kajian antar daerah (KAD) di Balik Papan, Provinsi Kalimantan Timur. Tiga SKPD yang ikut ambil bagian, yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan dan Energi, dan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan UKM.
Setelah pihak DPRD dan tiga kepala Dinas masing-masing Kadis Perindagkop Feto Daud, Kadis Perhubungan Ahmad Arfa, dan Kadis Tanben Syaifuddin Azis bertemu dengan komisi II di gedung DPRD, diputuskan jadwal keberangkatan KAD dimulai tanggal 2 November dan berakhir tanggal 6 November 2010.
Ketua Komisi II DPRD Baubau Muhamaad Ishak Zuhur mengatakan, Kaltim jadi tujuan KAD dikomisinya tahun ini, karena daerah itu dinilai cukup baik dan berpengalaman untuk dijadikan contoh pembangunan disektor kepelabuhanan, UKM, dan perminyakan.
"Sepulang dari Kaltim nantinya kita akan merumuskan perihal 'Buffer Zone' atas terminal transit BBM di Sulaa. Karena terminal itu nantinya tidak hanya melayani kawasan Buton Raya, tapi seluruh kawasan di Indonesia Timur. Termasuk menelaah lebih jauh dampak lain yang timbul seperti permasalahan lingkungan, sosial, dan effec samping lainnya," ujar Ishak Zuhur, Kamis (28/10).
Selain itu DPRD dan pihak Pemkot juga akan merumuskan usaha kecil dan menengah (UKM) yang berorientasi pada peningkatan produksi. UKM yang dirumuskan itu, lanjut Ishak Zuhur, nantinya akan menjadi roda penggerak ekonomi sektor riil di Kota Baubau.
Sedangkan soal kepelabuhanan, DPRD akan melakukan kajian yang mendalam. Sebab hasil negosiasi dengan pemerintah pusat untuk pengembangan sektor kepelabuhanan, Kota Baubau akan mendapatkan bantuan dari pusat senilai Rp 52 miliar. "Namun belum cair anggarannya karena terkendala master plan belum diajukan ke pusat," ucap legislator PNBKI itu.
Hal Senada diungkapkan anggota Komisi II DPRD lainnya H Suddin M, SH. Katanya, peserta KAD akan mempelajari regulasi retribusi daerah dibidang BBM dan akan mensinkronkan dengan situasi di Baubau.
Selain peninjauan ditiga bidang itu, lanjut Suddin, pemerintah dan DPRD akan melakukan pertemuan dengan masyarakat Buton yang ada di Kaltim. Diharapkan dari pertemuan itu, ada pengusaha berdarah Buton yang mau berinvestasi di Kota Baubau. Sebab informasi yang akan disampaikan pada pertemuan itu diantaranya pembangunan Baubau yang semakin pesat dan ekonomi semakin baik
Tanggapan yang sama disampaikan legislator PBB Rosni SE. KAD kali ini dengan mengikutsertakan SKPD terkait diharapkan ada sinergisitas antara DPRD dan pihak pemerintah dalam mengembangkan pelabuhan transit BBM di Sulaa, pengembangan UKM, dan peningkatan status pelabuhan Murhum Baubau menjadi pelabuhan internasional.
Kadis Pertambangan dan Energi Drs Syaifuddin Azis yang ditemui usai bertemu komisi II DPRD, mengatakan, pihaknya menanggapi positif usulan DPRD untuk melakukan KAD di Kaltim. "Apalagi instansi saya tergolong baru. UU pertambangan baru keluar tahun 2009. Begitu juga untuk energi, UU baru diperbaharui 2009 lalu. Sedangkan PP-nya belum ada yang diterbitkan, makanya kita harus belajar di Kaltim," ujar Syaifuddin Azis, Rabu (27/10).
Menurut Syaifuddin, meskipun belum ada PP yang diterbitkan untuk persoalan pertambangan dan energi, namun Kaltim dinilainya sudah cukup lama dan berpengalaman mengelola pertambangan dan energi. Sehingga wajar jika pihaknya harus belajar di Kaltim.
"Malah kalau tidak ada KAD, saya akan mengutus tekhnisi saya untuk melakukan study banding di Kaltim. Tapi kita harus tahu juga kalau anggaran untuk daerah ini masih diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur," tutup Syafiuddin. (ard)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar