Total Tayangan Halaman

Minggu, 07 November 2010

Masih Virginkah Anak Gadis Anda???

Oleh: Yuhandri Hardiman

Dari hasil bincang-bincang dengan sejumlah guru di Kota Baubau, serta berdasarkan berbagai fakta dan fenomena prilaku seks bebas yang mencuat ke permukaan baik berupa adegan syur sepasang pelajar SMA dan kisah warga salah satu desa mengintip adegan panas pelajar SMA, menjadi cermin betapa rusaknya moral remaja dan masyarakat kita.
Belum lagi di Baubau bagian barat, prilaku seks bebas remaja seakan menjadi komoditas penghasilan khusus bagi preman. Maka tak jarang pasangan anak muda yang tertangkap di semak-belukar sedang "indohai" ditangkap ramai-ramai di tempat yang sunyi itu baik di pantai atau di tepi tebing sambil dijitak dan berujung pemerasan. Pastilah pasangan indohai itu akan mau bayar berapa saja asal tidak dilapor pada orang tuanya atau yang penting jangan dibunuh atau diperkosa.
Keadaan serupa juga sudah mengotori benteng Keraton Buton, pasangan anak muda sudah tak mengenal etika mencari tempat sunyi dan gelap dan bermesraan, padahal kita punya budaya orang buton yang sangat kharismatik dan berbudi luhur. Inilah yang namanya kehilangan identitas tidak punya sumber patokan untuk ditiru, dan entah kearifan apa yang bisa diterapkan untuk mengontrol gerak bebas anak muda kita yang melebihi ambang batas.
Masih ingatkan video indohai pelajar SMAN 1 Baubau beberapa waktu lalu? Dan saat ini masih hangat-hangatnya video adegan seks antara pelajar SMAN 5 Baubau. Adegan tidak senonoh itu sudah terlanjur beredar di hp-hp masyarakat dan menjadi tontonan yang tidak tabu.
Menjamurnya taman hiburan malam, dan tumbuhnya berbagai taman rekreasi menjadi pemanis dan magnet yang membuat anak muda kita tak betah. Jauh dari budaya belajar dan baca buku, dan aktivitas baik lainnya, bahkan anak muda kita sudah berani memperlihatkan adegan syur di hadapan mata. Coba perhatikan cara berpakaian anak remaja putri, pasti sangat seksi dan para orang tua tidak pernah menegurnya.
Sejumlah hotel menjadi over load dipenuhi oleh pasangan anak muda yang hendak indohai hanya untuk berekreasi sambil tidur-tiduran. Generasi muda kita yang hobi pacaran di ujung kota di tepi jurang tak jauh dari air jatuh juga sudah menjadi sebuah kebiasaan. Venomena ini lebih ramai dan akan memenuhi sejumlah titik seperti Muraha Bake, Palagimata, dan beberapa tempat lainnya jika akhir pekan tiba.
Dan yang paling penting banyak remaja putri yang hamil di luar nikah. Sepertinya perlu sebuah instrumen dan gerak aktiv dari elemen tertentu untuk meminimalisir penyakit yang satu ini. Atau pelajar SMA perlu tes keperawanan setiap hendak naik kelas. Tentu ini bertentangan dengan hak azasi manusia, tapi demi kebaikan anak-anak kita, sepertinya trik ini bisa saja dilakukan dan hasil tesnya akan menjadi bahan reverensi bagi orang tua untuk mengetahui apakah anaknya masih perawan (virgin) atau tidak selama menempuh pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar