Total Tayangan Halaman

Sabtu, 23 Oktober 2010

MAHASISWA IST SEGEL KAMPUS

Pengelola Hanya Bisa Lewat Jendela
BAUBAU-SULTRA--Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Institut Sains Teknologi (IST) Buton segel kampus, Sabtu malam (23/10). Ratusan mahasiswa itu meluapkan kekesalannya karena pihak pengelola kampus tidak bisa memperlihatkan bukti legalitas kampus


Ady Mahasiswa STIKIP IST Jurusan Geografi semester III, mengatakan mahasiswa sudah tidak tahan mendapat janji-janji. Menurut dia, Ketua Perguruan Tinggi (PT) telah berjanji akan menyelesaikan legalitas kampus hingga 23 Oktober ini.
"Tapi sampai hari ini juga tidak ada kabar. Kita sudah kenyang dengan janji-janji," katanya di sela-sela aksi penyegelan kampus IST Buton.
Amatan media ini, pintu utama IST Buton dirantai dan tak satu pun dibiarkan masuk. Terjadi dialog dengan Ketua IST, Ruslan SE MBA dengan sejumlah mahasiswa dalam keadaan lampu kampus dipadamkan.
Informasi yang dihimpun wartawan media ini, sore itu sedang ada kuliah umum yang dibawakan oleh salah satu pejabat dari Kopertis Wilayah IX Makassar. Sejumlah mahasiswa STIKIP pun mempertanyakan masalah legalitas kampus mereka. Mendapat jawaban bahwa Kopertis Wilayah IX hanya akan menjawab pertanyaan mahasiswa STIKES, mahasiswa STIKIP lantas berang dan mengusir pejabat kopertis itu.

Menurut Ady dan sejumlah mahasiswa lainnya, permasalahan antara mahasiswa STIKIP dan STIKES berbeda. Jika mahasiswa STIKIP mempertanyakan legalitas kampus, maka mahasiswa STIKES semester VII mempertanyakan kapan ijazah diterbitkan?
Ketua IST Buton, Ruslan kepada ratusan mahasiswa menjelaskan pihaknya sedang melakukan serangkaian penyelesaian dengan kopertis. Sedangkan bagi mahasiswa STIKES semester VII, dia mengakui bahwa pihak IST Buton belum bisa mengeluarkan ijazah.
"Maka untuk solusi kita sedang bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi untuk mengeluarkan ijazah," katanya. Hal serupa pernah dilakukan oleh mahasiswa Palopo yang mengambil ijazah di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Buton.
Pihak pengelola kampus memaksa untuk melepas rantai yang mengikat pintu utama, namun dihalau oleh mahasiswa dan nyaris terjadi kericuhan. Pihak pengelola hanya diperbolehkan masuk melalui jendela.(dandi)

1 komentar: