Total Tayangan Halaman

Senin, 01 November 2010

Mahasiswa IST Demo Pertanyakan Legalitas Kampus

BAUBAU-SULTRA-Mahasiswa Institut Sains Teknologi (IST) Buton yang terdiri dari unsur mahasiswa STIKIP dan STIKES melakukan demonstrasi meminta kejelasan status perguruan tinggi mereka. Ratusan mahasiswa itu melakukan longmarch dari Stadion Betoambari, berorasi di depan kampus dan melanjutkan ke DPRD Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin (01/11).
Dalam aksinya, ratusan mahasiswa meminta kepada pihak kampus untuk transparan dan tidak membohongi mahasiswa. Sebab hal itu sangat menentukan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) IST Buton.
"Kata pengelola, sudah ada MoU dengan perguruan tinggi lain agar mahasiswa STIKES angkatan 2007 dan 2008 bisa memperoleh ijazah? Tapi ketika diminta untuk diperlihatkan kepada mahasiswa tidak diperbolehkan," kata salah saerang mahasiswa, Omo saat berorasi.
Perkuliahan lumpuh, tak satu pun mahasiswa mengikuti proses belajar-mengajar. "Kita hentikan kuliah hari ini, kita tuntut status kejelasan masadepan kita," lanjut orator lainnya.
Omo juga mempertanyakan silabus dan kurikulum yang digunakan pihak kampus IST, karena semuanya tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). "Ada banyak teman-teman kita integrasi ke perguruan tinggi lain. Dan ternyata mereka harus mulai dari nol, karena matakuliah di IST tida diakui kopetis," ungkap mahasiswa.
Kekecewaan mahasiswa itu bermula ketika kuliah umum yang dibawakan oleh salah seorang pejabat Kopertis Wilayah IX Sulawesi, 23 Oktober lalu. Mahasiswa tidak dilayani ketika mempertanyakan status dan legalitas kampus. Aksi kali ini dipimpin oleh korlap aksi, Hardin Buruhi. Hingga pukul 11.30 Wita, mahasiswa masih melakukan aksi di DPRD Baubau.(dd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar